Uncategorized

Tim UB Luncurkan Alat Pendeteksi Diabetes Pertama di Indonesia

Lowokwaru, MC – Laboratorium BioSains Universitas Brawijaya (UB) Malang berhasil menciptakan alat pendeteksi dini atau diagnostic kit penyakit diabetes melitus (DM). Alat yang diberi nama KIT GAD65 adalah produk yang dikembangkan untuk mendeteksi diabetes melitus tipe 1 berbasis “reverse flow immunchromatography technique” untuk mendeteksi autoantibody GAD65.

Alat Pendeteksi Diabetes Melitus Hasil Penemuan UB, Rabu (26/02)

Alat Pendeteksi Diabetes Melitus Hasil Penemuan Tim UB, Rabu (26/02)

Ketua tim peneliti, Prof. Dr. Aulanni’am, DVM, DES menyebutkan, KIT GAD65 ini merupakan alat paling sederhana yang memiliki tingkat sensitivitas (akurasi) 100 persen dan tingkat supersitivitas sebesar 90 persen.

“Selain memiliki sensitivitas yang tinggi, alat ini juga memiliki banyak kelebihan lainnya. Diantaranya mampu mendeteksi awal terjadinya autoimmune diabetic, sehingga dapat dilakukan pada bayi dan anak-anak yang mempunyai riwayat diabetes mellitus pada keluarganya,” ucap Aulanni’am, Rabu (26/2).

Waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi relatif singkat yakni hanya 30 menit. Ia menyebut, timnya sudah melakukan uji pada 130 orang dan hasilnya 100 persen akurat. Penelitian untuk melahirkan alat tersebut dilakukan selama 20 tahun, yang dimulai sejak tahun 1998 dengan menghabiskan dana sekitar Rp. 3,5 miliar.

“Awalnya kami menggunakan hewan kelinci dan tikus, setelah itu kita buat sel manusia melalui bakteri E.coli (Escherichia colie, red) ,” bebernya. Adapun cara kerja alat tersebut cukup sederhana. Pertama, mengambil sampel darah pasien yang akan dites sebanyak 20 mikro lalu darah tersebut diteteskan pada sebuah alat pendeteksi bernama rapid test.

“Setelah diteteskan baru dikasih buffer agar darahnya bergerak di rapid test. Selanjutnya diberi signal reagent agar alat ini bekerja,” ungkapnya. Setelah diberi signal reagentrapid test ditutup dan menunggu hasil selama 30 menit. Pasien yang positif diabetes melitus akan ditandai dengan dua garis, sedangkan yang negatif akan ditandai dengan satu garis. Jika satu garis di bawah sendiri, kata Aulanni’am, artinya invalid atau masih belum bisa terdeteksi.

Rencananya, KIT GAD65 ini akan diproduksi secara massal dan bekerja sama dengan PT. Biofarma, Tbk. Alat deteksi itu akan dibanderol dengan harga Rp. 150.000,- per alat. Ini menurutnya sangat murah karena selama ini untuk tes diabetes melitus di laboratorium membutuhkan biaya minimal 150 dolar AS atau sekitar Rp. 1,8 juta. (cah/yof)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2014/02/tim-ub-luncurkan-alat-pendeteksi-diabetes-pertama-di-indonesia/#ixzz2udXctefA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *